Penyakit : Toxoplasmosis
Klasifikasi
Kerajaan: | Protista |
Filum: | Apicomplexa |
Kelas: | Conoidasida |
Upakelas: | Coccidiasina |
Ordo: | Eucoccidiorida |
Famili: | Sarcocystidae |
Genus: | Toxoplasma |
Spesies: | T. gondii |
Morfologi
Ookista, terbentuk hanya
didalam sel epitel villi usus halus kucing dan felidae lainnya. Ookista keluar
bersama tinja dalam keadaan belum bersporulasi berbentuk bundar, setelah
bersporulasi bentuknya akan agak bundar (subspherical) berukuran 11 – 14 X 9 –
11 (rata-rata 12,5 – 11 mikron) tanpa mikrofil, residuum atau butir folar dan
berisi 2 sporokista elipsoid berukuran kira-kira 8,5 X 6 mikron tanpa suatu
benda stidea dengan residuum.
Sporozoit berukuran
kira-kira 8 X 2 mikron
Hospes Definitif,
Hanya anggota famili
karnivora Felidae (kucing, jaguar,
singa dan mungkin cheetah
Hospes intermedier
Mula-mula ditemukan
menginfeksi Rodensia (Ctenodactylus gundi)
di Afrika Utara. Sejak saat itu sampai saat ini dari hasil penelitian telah
diketahui lebih dari 200 mamalia dan burung terinfeksi oleh protozoa ini
PREDILEKSI
Beberapa tipe Ganon (mikrogametosit dan
makrogametosit) stadium seksual hanya ditemukan didalam sel-sel epitel villi
usus halus kucing dan felidae lainnya. Merozoit sudah ditemukan didalam banyak
tipe sel termasuk didalam neuron, mikroglia, endotel, parenkim hati, epitel
paru-paru, kelenjar, jantung, otot rangka, selaput fetal dan sel-sel darah
putih. Pada infeksi akut, merozoit
dapat ditemukan bebas didalam darah dan eksudat peritoneal
Hospes Isidentil terkena infeksi karena
tertelannya ookista bersporulasi atau daging hewan terinfeksi (mengandung kista
Bradizoit) atau memperoleh infeksi melalui plasenta.
Siklus hidup
Bilamana ookista
bersporulasi ditelan oleh hewan peka, karena enzim percernaan ookista dan
sporokista tercerna sehingga terbebaslah sporozoit, selanjutnya melalui
peredaran darah dan limfe sporozoit masuk ke dalam sel. Didalam sel sporozoit berkembang
dengan penguncupan (endodyogeni) sehingga
terbentuk merozoit yang lebih dikenal dengan
takizoi, (sering ditemukan didalam sel darah putih (lekosit),
eksudat peritoneum, tetapi juga ditemukan didalam hati, paru-paru dan submukosa),
penemuan ini menandakan toxoplasmosisakut
Takizoit yang terbentuk dengan jumlah
berlipat menyebabkan sel akan pecah, takizoit kemudian memasuki sel yang lain.
Perkembangan Takizoit secara penguncupan (endodyogeni) berlangsung terus
beberapa kali, sampai akhirnya takizoit memasuki sel lain, kemudian melindungi dirinya dengan membuat
dinding disekitarnya sehingga terbentuklah kista bradizoit. Bradyzoit dapat
hidup didalam sel selama bertahun-tahun (menandakan infeksi kronis) dan ini
merupakan akhir dari siklus hidup pada hospes isidentil, kecuali pada kucing
dan felidae lainnya
Gejala Klinis
Pada manusia yang
biasa ditemukan ialah tipe congenital yang ditemukan pada anak-anak bayi yang
bercirikan : ensefalitis, ruam (rash), ikterus, hepatomegali, juga biasanya ada
hubungannya dengan korioretinitis, hidrosefalus dan mikrosefali
Pada manusia yang terinfeksi Toxoplasmosis dapatan , yaitu bukan karena
congenital gejalanya bisa dibedakan menjadi 4 tipe :
1. tipe pertama, limpadenopati, demam atau tidak demam, kelenjar limfe membesar,
tenggorokan sering kali sakit, rasa tidak enak badan. Setelah sembuh, kelelahan
dapat bertahan beberapa waktu dan kelenjar limfe tetap membesar selama
berbulan-bulan
2.
tipe kedua serupa typus, bersifat exanthema,
pneumonia yang tidak khas (atypical), myocarditis dan meningoensefalitis dan kesudahannya
sering kali diakhirir dengan kematian. Limfadedopati kadang-kadang ada
atau tidak
3.
tipe ketiga, bentuk
serebrospinal, bercirikan demam, ensefalitis, kejang-kejang delirium,
limfadenopati dan pleositosis mononuclear, diakhiri dengan kematian. Tipe ini
jarang
4.
tipe keempat, bentuk
Opthalmik, bercirikan korioretinitis menahun (kasus ini mungkin lebih biasa
ditemukan dari pada Toxoplasmosis neonatal)
PADA HEWAN, Toxoplasmosis pada hewan piaraan mirip yang terjadi
pada manusia infeksi dapatan, dan pada DOMBAsering menimbulkan keguguran atau kematian neonatal. Toxoplasmosis secara alami
ditemukan pada : babi, sapi, kambing, kera dan bahkan ayam.
Diagnosa,
- Pemeriksaan sediaan mikroskopis, untuk menemukan ookista yang di dalam tinja kucing , atau takizoit didalam eksudat peritoneal atau biakan jaringan, Toxoplasma dapat ditemukan didalam usapan dari irisan jaringan atau eksudat yang diwarnai . Uji warna masih paling memuaskan sampai saat ini
- Uji Serologi : menggunakan Complement Fixation Test (CFT), Uji Hemagglutinasi (HA), Uji Kulit, Uji Hemagglutinasi Latex, Fluorescent Antibody Technic (FAT), ELISA, Imunoreaksi Tinta India (India Ink Immunoreaction (IIIR)
- Metoda yang paling pasti ialah dengan mengisoalsi protozoanya dengan cara menginokulasikan pada hewan percobaaan yaitu : mencit, bajing tanah (ground squirrels), tikus multimammate, hamster atau marmot, tetapi sebelumnya perlu dilakukan metoda digesti
Pengobatan
pengobatan belum diketahui obat yang berhasil memuaskan ,
tetapi hasil terbaik diperoleh dengan pemberian secara simultan pyrimethamine 1
mg/kg dengan sulfonamide 60 – 120 mg/kg / hari dibagi 2 – 3 kali pemberian
selama 1-2 minggu (bekerja secara sinergik)
Pencegahan dan Pengendalian,
- Hindarkan makanan – minuman ternak terbebas dari ookista
- Sanitasi lingkungan dan kebersihan diri : hindarkan tempat kucing membuang kotoran menjadi lembab dan kalau berkebun gunakanlah sarung tangan
- Memasak daging sampai matang, sehingga kista akan mati
- Hindarkan memberi kucing daging mentah
0 komentar:
Posting Komentar