About

free counters

Rabu, 30 Mei 2012

Program Augmented Reality

Posted by Unknown on 17.26


  1. Tracking

Augmented Reality sebuah Mini Cooper.

Dalam pengembangan AR, masalah sulit yang dihadapi adalah masalah lokasi dan orientasi. Oleh karenanya banyak AR sistem digabungkan dengan VR sistem. Namun masalah drift, lag, maupun error yang tadinya dapat ditolerir dalam sistem VR, justru menyebabkan masalah pada saat user akan menggabungkan image virtual ke image dunia nyata. Beberapa software macam Intersense IS-300 dan InterTrax2 juga pernah diujicobakan pada AR, namun keduanya masih tidak begitu akurat. 3rdTech belum lama ini memperkenalkan UNC Hi-Ball optical tracker, yang mempergunakan multiple IR sensors untuk mendeteksi berbagai macam resource. Salah satu pendekatan untuk meningkatkan hasil tracking adalah mempergunakan estimasi dan prediksi. Dengan estimasi lokasi dan orientasi yang tepat serta prediksi yang baik pula, kita dapat mengurangi dynamic error dan mengkompensasi sistem yang mengalami delay. Dari hasil beberapa penelitian, peneliti menemukan bahwa hybrid sistem yang menggabungkan GPS, magnetic, inertial, dan vision tracking dapat memberikan hasil tracking paling baik untuk diaplikasikan dengan AR.

  1. Calibration

Augmented Reality robot.

Kalibrasi dan registrasi tampilan merupakan masalah terbesar kedua dalam AR. Tampilan parameter untuk membuat dunia maya harus sesuai dengan tampilan dunia nyata. Error yang sangat kecil, walau seukuran satu pixel pun dapat dideteksi dengan berbagai keadaan. Secara singkat, lebih mudah menghasilkan image pada Monitor atau Video See pada sistem. Kalibrasi merupakan suatu proses yang sangat rumit dan memerlukan keahlian. Sampai saat inipun sistem pengkalibrasian dan registrasi tampilan masih merupakan topik hangat yang dibahas oleh para peneliti melalui kajian langsung, website, dan sebagainya.

  1. Interaction

Interaksi pada Augmented Reality.

Interaksi antara dunia virtual dengan dunia nyata juga merupakan masalah dalam sistem AR. Interaksi yang dimaksudkan adalah melihat bagaimana dua dunia bersatu di dalam simulasi VE. AR User interfacenya kini sudah memberikan opsi tambahan untuk memberikan solusi. Benda-benda dan alat-alat kini dapat dipergunakan sebagai kontrol dan feedback yang diterima dapat dipergunakan untuk meningkatkan sistem kontrolnya di masa mendatang. Masalah selanjutnya yang masih berusaha diselesaikan adalah masalah benda-benda virtual yang terkadang dikaburkan dan dihilangkan oleh benda-benda real pada saat ditampilkan melalui proyektor berbasis AR. Untung saja Kiyoshi Kiyokawa dari Laboratorium Penelitian Komunikasi Jepang berhasil menciptakan optical see-through HMD yang mempergunakan LCD kedua untuk memblokir cahaya dari dunia nyata sehingga benda-benda virtual dapat ditampilkan secara jelas tanpa efek ghost.

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Search Site

 
  • Widget Islami


    Warna background


    music