Infeksi
cacing ini telah dilaporkan di daerah Afrika, Arab, Guatemala, Meksiko,
Venezuela dan Colombia.
Klasifikasi
Kingdom: | Animalia |
Phylum: | Nematoda |
Class: | Secernentea |
Order: | Spirurida |
Family: | Onchocercidae |
Genus: | Onchocerca |
Species: | O. volvulus |
Morfologi
Ukuran cacing betina 33-50mm
x 270-400mikron
Ukuran cacing jantan 19-42mm
x 130 mikron
Bentuknya seperti kawat putih, transparan
Cacing betina mengeluarkan mikrofilaria dalam jaringan subkutan, kemudian meninggalkan jaringan subkutan menuju kulit.
Ukuran mikrofilaria 285x6 mikron tidak bersarung dan bagian kepala dan ekor tidak ada inti
Daur hidup
Cacing dewasa
berlokasi dibawah kulit dan akan terbentuk kapsula karena reaksi tubuh hospes.
Bilamana berlokasi dekat tulang seperti persendian atau diatas tulang kepala,
nodule yang permanen akan terjadi.
Mikrofilaria
berada dalam kulit kemudian terhisap oleh lalat penghisap darah/lalat
hitam/bleck fly (Simulium damnosum)
sebagai hospes intermedier. Bagian mulut lalat tidak menembus terlalu dalam,
berisi cairan kental yang penuh dengan mikrofilaria. Fase pertama dari larva
cacing bergerak dari saluran cerna lalat ke otot dada. Kemudian mengalami
moulting yang kemudian moulting lagi menjadi larva infektif menjadi bentuk
filaria (filariform), filaria muda bergerak kearah mulut lalat dan akan
menginfeksi hospes definitif baru. Filaria tumbuh menjadi dewassa tinggal
dibawah kulit selama kurang dari 1 tahun. Cacing biasanya berpasangan. Cacing
yang berada dibawah kulit atau dibawah kulit yang lebih dalam akan memproduksi
mikrofilaria. Mikrofilaria kemudian menginvasi kepermukaan kulit dan akan
terhisap oleh hospes intermedier.
Patologi
Ada dua hal
yang menyebabkan efek patologi yaitu: cacing dewasa dan mikrofilaria. Dari
kedua bentuk cacing tersebut, bentuk cacing dewasa tidak begitu patogenik dan
bahkan kadang tidak menunjukkan gejala sakit. Tetapi pada kondisi yang buruk
cacing didalam subkutan membentuk nodule disebut “Onchocercomas”, terutama yang
menetap didekat tulang. Didaerah Amerika Tengah kebanyakan penderita terdapat
nodule diantara tulang rusuk dan paha dan juga didaerah leher dan kepala.
Nodule tersebut berbentuk benigna dan relatif tidak sakit. Jumlah nodule
berfariasi dari hanya satu sampai ratusan. Nodule tersebut terutama berisi
jaringan serabut kolagen yang mengelilingi beberapa cacing dewasa. Nodule akan
mengalami degenerasi dapat membentuk abses atau kalsifikasi.
Hadirnya
mikrofilaria didaerah kulit menyebabkan dermatitis yang berat yang menyebabkan
reaksi alergik dan efek toksik disebabkan matinya cacing muda. Gejala pertama
adalah gatal-gatal yang menyebabkan luka dn terinfeksi oleh bakteri (infeksi
sekunder). Kemudian diikuti dispigmentasi kulit lokal atau lebih luas, kemudian
diikuti penebalan kulit dan kulit menjadi pecah-pecah. Gejala menyerupai
avitaminosis A, hal tersebut diduga parasit berkompetisi dengan metabolisme
vitamin A.
Gejala yang
lebih lanjut kulit kehilangan elastisitasnya. Depigmentasi berkembang menjadi
daerah yang lebih luas terutama daerah kaki. Hal tersebut dapat dikelirukan
dengan penyakit lepra. Pada kondisi yang lebih buruk lagi bila terjadi
komplikasi dimana mikrofilaria mencapai kornea. Hal tersebut dalat menimbulkan
inflamasi pada sklera atau bagian putih dari bola mata. Kemudian diikuti
penimbunan jaringan ikat yang mengakibatkan vaskularisasi dari kornea yang
dapat mengganggu penglihatan. Terjadinya penimbunan jaringan ikat (fibrous
tissue) mengakibatkan pasien buta total.
Diagnosis
Diagnosis
yang akurat dengan menemukan mikrofilaria dalam kulit. Hal tersebut dilakukan
dengan mengambil sepotong kulit dengan gunting (daerah mana saja) kemudian
ditaruh diatas slide kaca dan diberi tetesan garam fisiologis kemudian
diperiksa dibawah mikroskop akan terlihat mikrofilaria. Diagnosis lebih
spesifik dan sensitif juga dapat dilakukan dengan sistem imunodiagnostik dengan
menggunakan haemaglutination tes.
Pengobatan
Ada dua bentuk
pengobatan yaitu dengan operasi dan kemoterapi. Eksisi nodule didaerah kepala
dapat mengurangi terjadinya invasi mikrofilaria kedaerah mata dan mengurangi
infeksi baru dalam populasi.
Pengobatan
dengan “suramin” dapat membunuh cacing dewasa sehingga dapat menghilangkan
mikrofilaria. Nodule harus diambil karena cacing yang mati karena pengobatan
dapat menimbulkan abses pada nodul tersebut. “Dietilkarbamazin” dapat membunuh
mikrofilaria dengan cepat tetapi tidak membunuh cacing dewasa. Tetapi bila
mikrofilaria mati dengan cepat maka mikrofilaria yang mati akan menimbulkan
reaksi tubuh dan kulit dapt mengkerut. Disamping itu dapat terjadi shock
anapilaktik yang disebabkan oleh reaksi tubuh terhadap cacing yang mati
tersebut. Obat ini lebih baik diberikan bersama antihistamin atau cortison
untuk mencegah efek samping sehingga memperoleh hasil yang baik.
Pencegahan
dapat dilakukan dengan memberantas hospes intermedier lalat Simulium sp. Pemebrantasan dilakukan
dengan insektisida yang sesuai.
0 komentar:
Posting Komentar