Tujuan : Untuk mengetahui ada tidaknya spora beserta
letaknya pada bakteri.
Prinsip: Sel vegetative berwarna merah, spora berwarna hijau
dengan background berwarna merah muda, apabila bakteri berspora dilakukan pengecetan
dengan metode schaffer fulton.
Alat dan Bahan:
- Ohse bulat
- Objeckglass
- Jembatan pengecetan
- Malachite green
- Gram D
- Mikroskop
- Emersi oil
- Spirtus dan pembakar spirtus
Cara kerja
Pembuatan preparat
- Siapkan objeckglass yang bersih, kering dan bebas lemak
- Labelisasi
- Ambil 2-3 ohse bakteri dengan ohse bulat taruh ditengah-tengah objeckglass
- Ratakan dengan panjang ±2cm, dan lebar ± 3cm (bentuk oval), secara aseptis
- Kering anginkan, fiksasi diatas nyala api 3x
Pengecetan
- Siapkan preparat yang sudah jadi dan taruh di jembatan pengecetan
- Genangi preparat dengan malachite green, kemudian dipanadi sampai keluar uap 3x, tunggu dingin 5-10 menit
- Buang sisa cat, cuci dengan air mengalir
- Genangi dengan gram D selama 30 detik
- Buang sisa cat, cuci dengan air mengalir, kering anginkan
- Periksa dibawah mikroskop dengan perbesaran 1000x dengan penambahan emersi oil
Hasil:
Pembahasan:
spora adalah endospora, suatu bada yang refraktil terdapat pada induk sel, merupakan suatu stadium dorman dari sel vegetatif.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengecatan spora:
- Fiksasi
- Smear terlalu tebal
- Waktu pengecatan tidak tepat
- Konsentrasi reaagen
- Umur bakteri
- Nutrisi
Ada 2 jenis bakteri yang dapat membentuk spora
- Clostridium adalah bakteri yang bersifat anaerob
- Bacillus adalah Bakteri yang bersifat aerob
Stuktur endospora berbeda-beda untuk setiap spesies
- Clostridium botullinum: sporanya subterminal
- Clostridium tetani:sporanya terminal
- Bacillus anthracis: sporanya central
Endospora bakteri merupakan struktur yang paling tahan
terhadap lingkungan yang ekstrim misalnya kering, kepanasan, dan keadaannya
asam.
Macam-macam metode pengecetan
- Schaffer fulton
- Klein vedder
- Bartolomew mittler
- Core: sitoplasma dari spora yang didalamnya terkandung semua unsure untuk kehidupan bakteri seperti kromosom yang komplit, komponen- komponen untuk sintesis protein dan sebagainya.
- Cortex: lapisan yang paling tebal dari spora envelope, terdiri dari lapisan peptidoglikan tapi dalam bentuk yang istimewa.
- Dinding spora: lapisan paling dalam dari spora, terdiri dari peptidoglikan dan akan menjadi dinding sel bila spora kembali dalam bentuk vegetative.
- Eksosporium: lipoprotein membrane yang terdapat dari luar.
- Coat: terdiri dari zat semacam keratin, dan keratin inilah yang menyebabkan spora relatif tahan terhadap pengaruh luar.
Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
1994.Buku Ajar:Mikrobiologi Kedokteran
1 komentar:
ok , thanks
Posting Komentar